Minggu, 29 November 2015

KATA-KATA BIJAK SANG SUFI,HABIB LUTHFI BIN YAHYA PEKALONGAN

Habib Luthfi bin Yahya
Al-Habib Luthfi bin Yahya
Desabebel.com ~ “Perselisihan para ulama fiqih ibarat biji mangga, tumbuh bercabang kemudian menumbuhkan ranting, dari ranting kemudian muncul dedaunan dan buah-buahan yang memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda.”

“Rahasia Allah terletak pada makhlukNya.”

“Sesama wali quthub meski memiliki pangkat kewalian yang sama tetapi memiliki sirr atau rahasia yang berbeda. Salah satu hikmahnya adalah agar tidak ada kecemburuan di antara makhluk Allah.”

“Jangan sekali-kali melupakan guru yang telah mengenalkanmu dzahir-dzahir syariat, terlebih guru mursyidmu yang telah membimbingmu menuju Allah. Salah satu sebab kenapa aku memperoleh derajat terhormat saat ini adalah karena aku sangat menghormati guru-guruku.”

“Rizki itu ada dua, Tajrid dan Kasbi. Rizki Tajrid diperoleh tanpa melalui ikhtiar, inilah karunia yang Allah berikan kepada para auliya’ (kekasih Allah). Sedang rizki Kasbi didapat melalui proses ikhtiar.”

“Rizki itu ibarat tangki mobil, sudah ada takarannya gak bisa dilebihkan atau dikurangi. Kalau dilebihkan bisa-bisa luber dan kalau dikurangi bisa-bisa pengemudi tidak sampai ke tujuan.”

“Jangan kau akui keilmuan seorang alim yang suka mencerca para auliya’ dan ulama.”

“Qana’ah dan zuhud adalah pakaian tani yang kita gunakan untuk menggarap lahan di sawah, pelindung dari kotoran-kotoran dan lumpur yang bisa menodai tubuh kita dikala menggarap lahan. Begitulah kaum sufi memandang dunia, mereka tetap bekerja, ikhtiar mencari rizki dengan bersikap qana’ah dan zuhud agar kotoran dunia tidak mengotori hati mereka yang bersih.”

“Anda keliru jika menyangka para ulama sufi tidak kaya. Al-Imam Abul Hasan asy-Syadzili memiliki empat ekor kuda paling mahal di masanya, kereta kudanya memiliki dua roda yang dihiasi mutiara dan batu mulia, tapi tidak sedikitpun kemegahan kereta kuda itu mengisi relung hatinya. Bahkan ketika ada orang yang takjub akan kemegahan kereta kudanya dan sangat menginginkan apa yang dimiliki sang sufi, asy-Syadzili lantas memberikan kereta kudanya untuk orang tersebut.”


“Tidak usah memikirkan kekeramatan, yang penting kalian mendalami sekaligus mengamali secara benar dzahir-dzahir syariat.”

“Aku tidak pernah belajar komunikasi dengan arwah di alam barzakh. Aku bisa karena memiliki mahabbah (kecintaan) kepada meraka. Ilmu seperti itu tidak usah dipelajari, berbahaya, karena kalian belum bisa membedakan mana arwah para wali dan mana arwah yang merupakan jelmaan iblis.”

“Hikmah di balik tanaman yang diletakkan di atas kuburan adalah untuk meringankan adzab si ahli kubur. Karena selama tanaman itu masih hijau, dia (tanaman) bertasbih memujiNya. Hal inilah yang menjadi sebab turunnya rahmat diringankan siksaan si ahli kubur.”

“Kasih sayang seorang wali itu sama seperti kasih sayang seorang ibu kepada anaknya, bahkan mereka rela menanggung adzab yang turun di umat mereka. Begitulah sifat para auliya’.”

“Rahmat turun karena sebab ikhtiar. Contoh: sakinah, mawaddah dan rahmah akan muncul jika seseorang sudah ikhtiar untuk menikah.”

“Qudrat dan iradat Allah Swt. ditunjukan pada tiap makhluk yang telah Dia ciptakan.”

Make up orang mukmin ialah bekas sujud yang memancar dari wajahnya.”

“Maksiatnya Nabi Adam As. merupakan tarbiyah Allah Swt. kepada Nabi Adam As. agar kelak jangan mengulangi perbuatan tersebut.”


“Hikmah diperoleh setelah penalaran yang mendalam. Hikmah juga mengajarkan seseorang untuk bersikap sabar.”

“Demi menghormati Abdullah bin Umi Maktum, Rasulullah Saw. selalu berdiri tiap kali ada orang buta yang lewat di hadapan beliau.”


“Berpalingnya Rasulullah Saw. dari Abdullah bin Umi Maktum membuat beliau ditegur oleh Allah Swt. dengan cara yang halus yaitu dengan dhamir ghaib: “Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling”, bukan dengan dhamir mukhathab: “Kamu (Muhammad) bermuka masam dan berpaling”, (QS. ‘Abasa ayat 1). Hal ini adalah bentuk pendidikan sekaligus perintah Allah kepada Rasulullah Saw. untuk menyampaikan dakwah, terlepas dari diterima atau tidaknya dakwah Rasulullah Saw., sebagai kewajiban beliau selaku utusan Allah sekaligus menekankan bahwa hak Allah Swt. adalah memberikan hidayah pada siapa saja yang Dia kehendaki.”

“Salah satu penyakit hati yang berbahaya adalah hasud. Hasud jika dikombinasikan dengan sifat ghaflah atau lalai akan memunculkan sikap sombong.”

“Hasad dan marah adalah dua hal yang saling berhubungan satu sama lain.”


“Segala sesuatu memiliki batasan, termasuk kesabaran. Jika sabar tidak memiliki batas, mungkin Kanjeng Nabi Saw. akan diam saja dan tidak akan memerangi kaum kafir di Perang Badar.”

“Bersabar tidak boleh menuruti hawa nafsu tapi harus dengan ilmu.”

“Aku (Oki Yosi) pernah bertanya kepada Abah: “Bagaimanakah cara kita mengetahui keinginan yang semata-mata karena Allah dan keinginan yang bersumber dari nafsu?” Beliau Habib Luthfi bin Yahya menjawab: “Bagi saja keinginan itu menjadi dua, satu untuk akal dan kedua untuk ilmu. Akal sebagai hakim dan ilmu alat untuk menganalisa dengan hati sebagai rajanya yang akan mendorong keinginan kita bertindak semata-mata karena Allah.”SumberDesabebel.com

Minggu, 22 November 2015

PROFIL IDOLA

Biodata Lengkap KH. Anwar Zahid
Images @ ozzy.pun.bz

Zafroon.com - Inilah data Profil dan Biodata Lengkap KH. Anwar Zahid - KH. Anwar Zahid adalah tokoh perjuangan islam baru yang selama ini terkenal sebagai pendakwah gaul yang tenar diseluruh pelosok tanah air indoneisa, dengan ceramah yang diiringi dengan nada asli jawa timuran sosok beliau menjadi penerus tokoh islam.

Ceramah yang beliau sampaikan senantiasa seputaran dengan masalah ubudiyah, amaliyah dan syari'ah yang tersaji dengan guyonan. Sehingga ceramah itu sanggup merangkul berbagai lapisan masyarakat dari anak-anak, remaja hingga tak luput juga sampai orang tua.

Namun apakah kalian tahu asal usul profil dan dimana beliau tinggal sampai kapan beliau terlahir? Untuk itu kita pecinta jamaah ceramah beliau untuk lebih dekat dengan mengenal terlebih dahulu dengan menyimak biodata profil lengkap kh. anwar zahid ulama' besar nahdlotul ulama'.

Biografi Lengkap KH. Anwar Zahid Al-hafidz :

Nama : Anwar Zahid
Alamat : Dukuh Patoman Desa Simorejo kec. Kanor kab.Bojonegoro.
Selain Penceramah Beliau juga pengasuh pondok pesantren Attarbiyah Islamiyah Assyafi’iyah. Mungkin sobat sudah tahu dengan beberapa cuplikan Mp3 maupun video yang disampaikan oleh beliau yang pada dasarnya ceramah yang beliau sampaikan berisikan ceramah humoris namun tak pernah terkesampingkan dengan kualitas isi ceramah islaminya.
Ya patut kita ikuti dakwah yang beliau sampaikan selain berisikan syarat rukun islam beliau juga memberikan beberapa cerita islam para tokoh yang sudah lebih dulu tiada selain banyak manfaatnya dari syiar beliau kita lebih berpribadi islami yang kokoh dan selalu tetap ingat kepadaNya.

Kh. Anwar Zahid merupakan salah satu tokoh islam fenomenal yang selama ini saya tahu, selain bersya'ar dakwah islam beliau juga merupakan pengasuh pon pes yang dibangunnya, dengan title alhafidz beliau menurunkan ilmunya kepada kaum muda islam sebagai penerus agama yang benar.

Koleksi Foto Lengkap Sosok KH Anwar Zahid Al Hafidz :

KH. Anwar Zahid

KH. Anwar Zahid

KH. Anwar Zahid

KH. Anwar Zahid

KH. Anwar Zahid

KH. Anwar Zahid

Mari kita do'akan beliau tetap dan terus memberikan dan mengajak kaum islam yang belum mengerti bahkan masih sekedar KTP untuk lebih mempelajari makna islam yang sebenarnya, agar kita selalu mengikut / nderek beliau yang lebih dahulu alim dengan wibawa yang allah turunkan kepada beliau.

Alfatihah . . .

sumber : http://www.zafroon.com/2015/05/profil.biografi.kh.anwar.zahid.lengkap.html

Minggu, 15 November 2015

ULTAH TEATER ESKA

Jika setiap momen penting dalam hidup selalu mensyaratkan perayaan untuk mengungkapkan kebahagian, maka peristiwa 35 tahun yang terpacak di kalender 18 Oktober 2015 silam, Teater Eska ingin ada sesuatu yang mesti dilampaui, sesuatu yang lebih dari sekadar perayaan. Dan E(k)SKAvasi: Teater Eska Archive Exhibition adalah salah satu upaya untuk melakukan itu.
E(k)SKAvasi adalah tajuk untuk menandai peristiwa perayaan ini. Istilah ini (ekskavasi) diambil dari disiplin ilmu arkeologi mengenai penggalian di tempat yang mengandung benda purbakala. Ekskavasi dipakai untuk merespon rancang-bangun konsep pameran arsip yang dilaksanakan pada tanggal 12 sd. 14 November 2015.
Jika melalui ekskavasi para arkeolog berusaha membuka kembali “rekaman” kehidupan manusia masa lalu melalui sisa-sisa aktivitasnya yang masih terawetkan sampai sekarang, dengan memperhatikan proses transformasi sejak materi tersebut terdeposisi hingga ditemukan kembali, maka gelaran E(k)SKAvasi adalah upaya untuk (1) membuka ingatan mengenai pergulatan Teater Eska di medan kebudayaan di Yogyakarta, (2) menyusur praktik artistik Teater Eska yang berlangsung dari dulu hingga sekarang, (3) menimbang rumusan visi kerja seni Teater Eska yang berakar pada humanisasi, liberasi, dan transendensi, sekaligus (4) menata kembali apa-apa yang perlu dibangkitkan dan disusun kembali dan apa-apa yang patut dijadikan kenangan saja.
Menggali dan melihat lagi arsip merupakan bentuk refleksi. Pada ruang refleksi yang disediakan arsip itulah anggota Teater Eska generasi kini dapat berdialog dengan para pendahulunya dan masuk-menemu gagasan dari pergulatan panjang sejarah kelompoknya.
Arsip-arsip yang dipamerkan adalah: (1) Poster, (2) Foto, (3) Video, (4) Buku [100 lebih buku dari penulis Teater Eska], (5) Naskah teater yang ditulis oleh penulis dari Teater Eska, (6) Kliping surat kabar [ulasan media dan reportase pentas Teater Eska], (7) Skripsi [tugas akhir yang secara khusus meneliti Teater Eska], (8) Kostum, properti, lukisan, dan lain-lain.
Pameran tersebut diletakkan di ruang yang potensial untuk dijadikan galeri alternatif. Dari beberapa ruang yang ada di UIN, Teater Eska memilih parkiran Panggung Demokrasi dan Underpass untuk memerkan arsip-arsip tersebut.
Selama tiga hari acara, pameran ini juga disertai acara pendukung seperti pentas kesenian. Teater Eska mengajak beberapa kelompok kesenian baik dari kampus UIN sendiri ataupun dari luar UIN untuk tampil meramaikan gelaran ini. Misalnya, Sanggar Nuun, Gitasavana, Difabel, Az-Zahra, Viera and Friends, Cepedi, JQH. Al-Mizan, Zacky Acoustic, dan Adab Dance adalah kelompok dari UIN. Sementara dari luar kampus UIN bisa kita sebut kelompok Minggu Pagi, Serangan Selatan (ISI), Khalid Salleh (aktor asal Malaysia), Capoiera, Sanggar Pamong, dan Spoer Band. Selain itu, Teater Eska juga mengajak teman-teman etnis, seperti Aceh, Papua, Bima, dan Thailand untuk turut ambil bagian dalam acara ini.
Selain pentas kesenian, Teater Eska juga mempersembahkan gelaran bedah buku bagi teman-teman mahasiswa yang tertarik pada buku dan sastra. Pada tanggal 12 November 2015, dilaksanakan bedah buku Lonceng Kerbau karya Mahendra (alumni Aqidah & Filsafat dan Teater Eska). Bedah buku yang dilaksanakan pada pukul 15.00 WIB itu dibedah oleh Otto Sukatno CR (budayawan dan mantan ketua Teater Eska) dan Zuhdi Sang (alumni IRB Sanata Dharma). Pada keesokan harinya (13/11/15), giliran buku Bait-Bait Multazam karya Abidah El-Halieqy yang dibahas. Bedah buku yang dilaksanakan di teaterikal perpustakaan UIN ini dibahas oleh Farid Mustafa (Dosen Filsafat UGM) dan dimoderatori oleh penyair Evi Idawati. Pada hari ketiga (14/11/15), bedah buku juga digelar di tempat yang sama. Teater Eska mempersembahkan buku Pantai Keabadian karya Kuswaidi Syafi’ie (Penyair dan pengasuh Pondok Pesantren Maulana Rumi, Bantul) untuk didiskusikan, cerpenis Joni Ariadinata dan Danial Hidayatullah (Dosen Sastra Inggris UIN Sunan Kalijaga) mendapat kehormatan untuk membahas buku ini.
Selain bedah buku, untuk lebih mendekatkan mahasiswa dan sivitas akademika pada sastra, Teater Eska juga menyelenggarakan “Jemuran Puisi”. maksud dari Jemuran Puisi adalah mempublikasikan puisi-puisi karya mahasiswa UIN di beberapa titik ruang di kampus ini, seperti masjid, parkiran terpadu, dan lain-lain.
Tidak hanya itu, keseriusan Teater Eska untuk mendekatkan sastra pada warga kampus bisa disimak pada malam pamungkas. Pada malam tanggal 13 November 2015 itu akan diselenggarakan acara “Akademisi Baca Puisi”. Para akademisi yang akan turut tampil pada gelaran ini adalah: Prof. Faisal Ismail, Alimatul Qibtiyah, P.hd., Aning Ayu Kusuma, MA., Evi Septiani, MA., Dr. nRuhaini, MA., H. Abdul Kudus Joher, MA., Mang Bahrum, MA., Prof. Nur Hadi, MA., Prof. Dr. Taufik Ahmad Addardiri, MA, dan lain-lain.
Sebelum acara pameran ini, Teater Eska juga sudah melakukan kegiatan “Parallel Event”. Parallel Event merupakan program “sebaran isu” bagi gelaran pameran E(k)SKAvasi. Keberadaannya sangat penting untuk menelusuri wacana seni secara lebih mendalam dengan mengundang praktisi dan teoritisi kesenian untuk berbicara. Kegiatan ini sekaligus sebagai sebaran isu untuk gelaran pameran. Oleh karena itu, kegiatan ini dilakukan sebelum acara pameran berlangsung. Acara Parallel Event yang sudah digelar adalah diskusi Tambora: Gunung, Mitos, dan Kolonialisme pada tanggal 28 Oktober 2015. Tajuk diskusi ini dibahas oleh Paox Iben, seniman asal Lombok yang menulis novel berjudul Tambora 1815.
Pada tanggal 5 November 2015 diselenggarakan juga “Ngaji Budaya”. Teater Eska mengundang Kuswaidi Syafi’ie untuk menguliti tema Mabuk Allah (Trance) Sebagai Peristiwa Seni. Diskusi ini diharapkan mengangkat lagi wacana-wacana seni Islam di lingkungan UIN. Karena Teater Eska adalah kelompok teater, maka diselenggarakan pula diskusi Apa Kabar Teater (di) Kampus? Pada tanggal 2 November 2015. Diskusi yang dihadiri oleh berbagai kelompok teater kampus di Yogyakarta ini membicarakan persoalan teater kampus terkait dengan proses kreatif di lingkungan kampus dan hubungannya dengan birokrasi kampus.
Adapun Parallel Event yang terakhir bertajuk Menyisir Kehidupan sastra di Lingkungan UIN Sunan Kalijaga diselenggarakan pada 9 November 2015 di gelanggan Teater Eska. Diskusi ini dimaksudkan untuk mencatat nama-nama sastrawan yang lahir dari kampus ini dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, Teater Eska mengundang sastrawan UIN dari generasi lama hingga generasi hari ini. Prof. Faisal Ismail adalah sastrawan UIN yang mewakili generasi lama ini, sementara Aly D. Musyrifa mewakili generasi tahun 80-an sampai 90-an. Adapun Badrul Munir Chair mewakili generasi mutakhir. Menghadirkan pembicara dari beragam generasi ini, selain untuk melihat karakteristik karya-karya para sastrawan di kampus ini dari tahun 60-an hingga sekarang, juga untuk melihat gesekan wacana dan pergulatan pratik artistik dalam rentang waktu yang cukup panjang itu.
Kegiatan dalam rangka Ulang Tahun Teater Eska ditutup dengan pembacaan puisi oleh WR III UIN Sunan Kalijaga, Dr. Siti Ruhaini Dzuhayatin, MA, Prof. Noorhadiri, Prof. Faisal Ismail, Evi Septiani, Siti Rohayah, Aning Ayu Kusuma, dan Ustads Abdul Kudus Dzuahair yang dipandu olah Hamdi Salad. Demikianlah, kegiatan ini untuk membuka dan memperlihatkan bahwa Teater Eska juga turut memberi sumbangan penting pada UIN Sunan Kalijaga, khusunya di bidang kesenian, hal tersebut dikatakan oleh Pembina Teater Eska, Labibah.

Sumber : http://uin-suka.ac.id/

Rabu, 11 November 2015

BUPATI KU

Mengenal penerima Bung Hatta Anti-Corruption Award 2015: Yoyok Riyo Sudibyo

PENGHARGAAN. Bupati Batang, Jawa Tengah, Yoyok Riyo Sudibyo, menerima penghargaan dari Bung Hatta Anti-corruption Award 2015. Foto diambil dari situs Pemerintah Kabupaten Batang.












PENGHARGAAN. Bupati Batang, Jawa Tengah, Yoyok Riyo Sudibyo, menerima penghargaan dari Bung Hatta Anti-corruption Award 2015. Foto diambil dari situs Pemerintah Kabupaten Batang.
JAKARTA, Indonesia—Tak banyak yang mengenal Bupati Batang, Jawa Tengah, Yoyok Riyo Sudibyo. Tapi namanya cukup tenar di Provinsi Jawa Tengah.
Menurut data penyelenggara Bung Hatta Anti-Corruption Award, ibunda Yoyok adalah pedagang di Pasar Bawang yang memiliki rumah di depan pasar.
Ketika terpilih menjadi Bupati Batang pada 2012, Yoyok berjalan kaki dari Batang ke Bawang yang jaraknya sekitar 20 kilometer. Sepanjang perjalanan dia bersalaman dengan seluruh pendukung yang setia menanti di pinggir jalan.
Perjalanan dimulai malam hari dan beliau baru tiba di Bawang jam 7 pagi. Beberapa jam kemudian, Yoyok berbicara kepada masyarakat Batang dan pendukungnya di atas panggung yang didirikan di depan rumah ibunya.
Di Pemilu Kepala Daerah 2012, Yoyok menang telak dengan perolehan di atas 90 persen, mengalahkan dua pasang kandidat.
Yoyok yang pensiun dini dari karier militernya, menjadi pedagang baju yang sukses dan memiliki banyak distro di beberapa kota, seperti di Bandung, Jakarta, Pekalongan, Purwokerto, dan Papua. Kota terakhir merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar yang menjadikan Yoyok sukses sebagai pengusaha jual beli baju.
Ia dikabarkan, sebelum menjabat sebagai bupati, sudah memiliki rumah di Jakarta hasil dari usahanya tersebut.
Prestasi birokrasi Yoyok
Di awal kepemimpinannya Yoyok melakukan beberapa terobosan, yaitu:
  • Membuat Surat Pertanyaan Bupati Batang tidak meminta proyek dengan mengatasnamakan pribadi, keluarga, atau kelompok
  • Membuat Pakta Integritas Pelaksana Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam pencegahan dan pemberantasan Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN) serta transparansi dan akuntabilitas penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.
  • Melakukan kerja sama dengan Transparency International Indonesia
  • Melakukan reformasi birokrasi bersama Lembaga Swadaya Masyarat dan masyarakat
  • Mengadakan Festival Anggaran. Seluruh perencanaan anggaran secara transparan dipajang selama pameran tiga hari, termasuk menanyakan sisa anggaran di rekening tiap suku dinas.
  • Sistem satu pintu dalam pembuatan perizinan tanpa pungli
  • Pengadaan lelang dan tender tanpa pungutan
  • Eksperimen Pilkada ala Yoyok. Yoyok melakukan eksperimen di tiga desa, yakni: Desa Kemiri, Kecamatan Subah; Desa Surjo, Kecamatan Bawang; Desa Kalasari; Kecamatan Blado. Kabupaten memfasilitasi desa untuk melakukan pemilu kepala daerah yang bebas politik uang. Secara umum eksperimen ini bisa dikatakan berhasil, namun hanya satu desa yang melakukan pilkada dengan dua calon kepala desa. Dua desa lain hanya memiliki satu calon.
  • Yoyok juga membentuk Tim Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Batang. Tim ini berfungsi seperti UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan ) yang dibentuk mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tim yang berada di bawah pengawasan bupati langsung ini terdiri dari sekretaris daerah, kepala bagian yang merupakan satuan kerja perangkat daerah, asisten III bupati, dan wakil bupati.
  • Berhubungan langsung dengan masyarakat. Di bawah tim UKP4 ala Yoyok terdapat unit yang terjun langsung di lapangan. Keluhan masyarakat terhadap pelaksanaan pemerintahan kabupaten dapat disampaikan dan ditindaklanjuti secara langsung oleh tim ini. Baik melalui pesan singkat, telepon, maupun website. Hal yang biasa menjadi permasalahan mereka adalah mengenai kesehatan, pendampingan masyarakat berkasus, pendidikan.
  • Menolak membeli mobil dinas. Penghematan yang dilakukan Yoyok antara lain dengan tidak mau membeli mobil dinas dan menggunakan mobil pribadi, tidak menggunakan patroli pengawal, tiap acara pemerintahan konsumsi yang diberikan selalu singkong dan kacang rebus. Pada tahun pertama anggaran penghematan tersebut mencapai Rp 5 - 6 miliar. Tiap pagi, bupati lari pagi di sekitar rumah dinas atau menaiki motor bersama ajudannya dan berkeliling Batang.
Dikenal keras dan disiplin
Menurut temuan Bung Hatta Award, Yoyok sering dikritik karena sikap dan kata-katanya yang kasar, karakter yang tersisa dari dinas tentaranya.
Aparat pemerintahan di tingkat kecamatan dan kelurahan juga sering menerima dampratan Yoyok atas kebijakan-kebijakan yang menurut Yoyok tidak efektif dan efisien, tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Pintu Yoyok terbuka untuk masyarakat
Di masa kepemimpinannya, rumah dinas Bupati menjadi tempat terbuka yang bisa didatangi siapa saja. Gazebo yang terletak di halaman sering digunakan masyarakat untuk beristirahat dan melakukan pertemuan.
Masyarakat juga dibebaskan untuk bermain di halaman rumah bupati karena pagar selalu terbuka. Jika ingin bertemu langsung dengan Yoyok, masyarakat juga bisa langsung melakukannya tanpa izin berbelit-belit.
Tim Bung Hatta Award pun berhasil masuk ke dalam halaman rumah bupati dan memotret mobil yang ada di halamannya tanpa banyak ditanya oleh petugas penjaga. Mobil yang tersedia di sana hanyalah Toyota Avanza.
Efisiensi anggaran
Pada 2012, terjadi lonjakan peningkatan pendapatan daerah sampai Rp 14,4 miliar dibanding tahun sebelumnya. Sementara, efisiensi belanja pegawai berhasil ditekan sampai Rp 42,4 miliar, dan efisiensi pengadaan barang jasa sampai Rp 21,3 miliar.
Bahkan, selama satu tahun lebih pemerintahannya, terjadi peningkatan nilai aset Pemkab sampai Rp 347,2 miliar. Dana-dana tersebut dikembalikan lagi untuk pembangunan bagi masyarakat.
"Kami juga berhasil meningkatkan jumlah paket lelang elektronik yang signifikan. Dari 87 paket pada 2011 menjadi 240 di 2012. Atau terjadi efisiensi sampai Rp 9,66 miliar (9,14 persen) dan itu masuk ke kas daerah," katanya pada tim Bung Hatta Anti-Corruption Award.
Karena prestasinya itu, Yoyok berhasil mengantarkan Pemerintah Kabupaten Batang meraih penghargaan ISO 27001:2013 dari lembaga ACS Registrars Indonesia untuk Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) lelang barang dan jasa. —Laporan dari tim Bung Hatta Award/Rappler.com

Bekerjasama dengan Western Sydney University, Prodi IKS selenggarakan Asia Bound 2015

Peserta Asiabound ketika di Gedung PAU UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga dipercaya Western Sydney University untuk menjadi tuan rumah AsiaBound 2015 yang diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal 10-26 November 2015. AsiaBound adalah mobility program yang dirancang oleh kementrian pendidikan Australia untuk memberi kesempatan kepada anak-anak muda mereka tinggal dan belajar di negara-negara tetangga Australia.
Di Yogyakarta, AsiaBound dikelola oleh Prodi IKS dengan tema “Understanding Islam and Indonesia”. Sepuluh orang mahasiswa dari berbagai jurusan ilmu sosial dan ilmu budaya di Western Sydney University akan tinggal selama 3 minggu di Yogyakarta untuk mengikuti berbagai kegiatan kelas dan lapangan. Mereka akan secara langsung mengenal berbagai aspek politik Indonesia, memahami Islam dan Muslim, serta kehidupan sehari-hari orang Islam Indonesia.
Di antara agenda yang akan mereka jalani adalah workshop tentang politik Indonesia dan hubungan bilateral Indonesia-Australia. Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta kunjungan lapangan ke Pondok Pesantren Krapyak dan Gereja Ganjuran.
Peserta juga berkesempatan untuk belajar berbagai aspek budaya Indonesia dengan belajar membatik, menari, membuat kerajinan tanah liat di Kasongan, dan kunjungan ke tempat-tempat budaya seperti Keraton Yogyakarta dan Candi Borobudur.
Sebelum mengikuti rangkaian kegiatan padat dan menyenangkan tersebut, peserta diberi pembekalan Bahasa Indonesia tingkat dasar yang dikelola oleh tim dari Pusat Bahasa dan Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hari ini, Rabu 11 November 2015, peserta diajak berkeliling kampus, mengenal sejarah dan fasilitas UIN Sunan Kalijaga lewat acara UIN Campus Tour.
Selama belajar di Yogyakarta, sepuluh mahasiswa Australia akan didampingi oleh 6 orang mahasiswa Prodi IKS yang disebut Tim Buddies. Para mahasiswa Prodi IKS akan menemani para mahasiswa Australia untuk lebih jauh mengenal Indonesia lewat pergaualan sehari-hari, lewat percakapan antar anak-muda, lewat kegiatan non-formal seperti jalan-jalan di kota Yogyakarta, dan lewat kegiatan workshop bersama.
Pada akhirnya, pengambil manfaat kegiatan ini tidak hanya mahasiswa Australia yang mengenal Indonesia, tetapi juga mahasiswa Prodi IKS yang mengenal budaya dan pemikiran bangsa lain lewat pergaulan mereka dengan para mahasiswa Australia.


sumber ; uin-suka.ac.id

YANG TERLUPAKAN

Intro : D A Bm A
        G D Em G Gm D

D          A       Bm     A
Denting piano kala jemari menari
     G          D        Em        G
Nada merambat pelan di kesunyian malam
     Gm            D        
Saat datang rintik hujan
   F#m         Bm
bersama sebuah bayang
     G         A   D    A  G
Yang pernah terlupakan

(*)

D          A              Bm      A
Hati kecil berbisik untuk kembali padanya
       G          D         Em         G
Seribu kata menggoda seribu sesal di depan mata
  Gm       D        F#m         Bm
Seperti menjelma waktu aku tertawa
     G      A    D
Kala memberimu dosa

D D/C# Bm A  Bm       A      D
Da..ra           O....maafkanlah
   A  Bm       A      G
Da..ra    O....maafkanlah

Chorus :
D             F#m         Bm           A
Rasa sesal di dasar hati diam tak mau pergi
D            F#m         Bm      A
Haruskah aku lari dari kenyataan ini
   G         Gm       D    Bm
Pernah ku mencoba tuk sembunyi
      G           A          D
Namun senyum mu tetap mengikuti

D F#m Bm   G F#m Em 2X end A
La la la

Back to : (*)
Int : A Bm A D A Bm G

Sumber :  http://www.chordfrenzy.com/chord/373/iwan-fals-yang-terlupakan

Rabu, 07 Oktober 2015

KAMPUS PUTIH


Assalamu'alaikum. Wr. Wb
Alhamdulilah wasyukurilah.. Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memlimpahkan nikmat dan karuniaNya sehingga pada saat ini saya masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk belajar dan meraih cita-cita di kampus Islam kebanggaan Indonesia UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
 
Nama saya Lazuardi Agshat Sumawan, saya biasa dipanggil Lazuardi, Agshat, atau Sukmawan :D
Saya berasal dari sebuah kota kecil yang berada di provisi Jawa Tengah yaitu Batang. Letaknya di daerah pantura, diantara Kota Pekalongan dan Kabupaten Kendal.
 
Saya adalah mahasiswa baru yang sangat lugu dan pemalu, tapi saya tak pernah malu dengan kampusku, yang notabennya akan menjadi salah satu World Class University. Mari kita ketahui fakultas apa saja yang ada di kampusku ini....